Senin, 11 Mei 2015
ALEXANDER GRAHAM BELL
PENEMU TELAPON
Meskipun hanya sedikit mendapatkan pendidikan formal, tetapi
ia diajar baik oleh keluarganya dan belajar sen yang sendiri. Demikianlah
riwayat Alexander Graham Bell penemu telepon yang dilahirkan tahun 1847 di Edinburg,
Skotlandia. Minat Bell memproduksi kembali suara vokal timbul secara wajar
karena ayahnya seorang ahli dalam hal fisiologi vokal, memperbaiki pidato dan
mengajar orang-orang tuli.
Bell pernah ke Boston, negara bagian Massachusetts tahun
1871. Di sanalah pada tahun 1875 dia membuat percobaan-percobaan yang mengarah
pada penemuan telepon. Dia mengumpulkan paten untuk mengokohkan penemuannya di
bulan Februari 1876 dan mendapat imbalan beberapa minggu kemudian. Menariknya
dan penting untuk dicatat bahwa seorang lain bernama Elisha Gray juga
mengumpulkan paten penemuan untuk pengokohan mengenai peralatan seruppa pada
hari yang berbarengan dengan apa yang diperbuat Bell, hanya selisih beberapa
jam saja.
Tak lama sesudah patennya diterima, Bell mempertontonkan
telepon di pameran 100 tahun kota Philadelphia. Penemuannya menarik perhatian
besar publik dan mendapat penghargaan atas hasil karyanya. Tetapi, The Western
Union Company yang menawarkan uang sebesar $100.000 buat penemuan alat itu
mengelak membayarnya. Karena itu, Bell dan kawan-kawannya, di bulan 1877,
mendirikan perusahaan sendiri, nenek moyang dari American Telephone and
Telegraph Company sekarang. Telepon dengan cepat dan besar-besaran mencapai
sukses secara komersial. Sekarang ini AT & T merupakan perusahaan bisnis
yang terbesar di dunia.
Bell dan istrinya yang di bulan Maret 1879 memegang 15
persen saham dari peusahaan itu tampaknya tak punya bayangan betapa akan
fantastisnya keuntungan yang bakal diterima oleh perusahaan itu. Dalam tempo
Cuma tujuh bulan, mereka sudah jual sebagian besar saham mereka dengan harga
rata-rata %250 per saham. Di bulan Nopember harganya sudah melesat naik jadi
%1000 per saham. Di tahun 1881 dengan gegabah mereka jual lagi sepertiga jumlah
sisa saham yang mereka punyai. Meski begitu, toh dalam tahun 1883 mereka sudah
bisa peroleh keuntungan seharga sekitar sejuta dolar.
Kendati penemuan telepon sudah mengorbitkan Bell jadi kaya
raya, dia tak pernah berhenti meneruskan penyelidikannya, dan dia berhasil
menemukan kembali berbagai alata yang berguna walau tidak sepenting telepon.
Minatnya beraneka ragam, tetapi tujuan utamanya adalah menolong orang tuli.
Istrinya sendiri tadinya gadis tuli yang latihannya sendiri. Empat anak, dua
lelaki dua perempuan keluar berkat perkawinan tetapi keempatnya mati muda.
Tahun 1882 Bell jadi warga negara AS dan mati tahun 1922.
Ukuran besar-kecilnya pengaruh Bell terletak pada penilaian
besar kecilnya makna telepon itu sendiri. Dapat dikatakan, pengaruh itu besar
sekali karena tak banyak penemuan yang begitu yang begitu luas digunakan orang
dan begitu besar pengaruhnya dalam kehidupan sehari-hari.
Bell perlu ditempatkan dalam urutan di bawah Marconi
berhubung radio lebih beragam kegunaannya ketimbang telepon. Misalnya,
pembicaraan lewat telepon dapat pada dasarnya dilakukan lewat radio, tetapi
dalam beberapa telepon tidak bisa menggantikan fungsi radio. Kalau saja cuma
faktor itu semata yang jadi ukuran, Bell akan menduduki urutan jauh lebih bawah
lagi dari pada Marconi.
Tetapi, ada dua hal yang layak dipertimbangkan. Pertama,
meskipun pembicaraan telepon pribadi bisa saja dilakukan lewat radio, akan
teramat sulitlah menggantikan seluruh sistem perteleponan kita dengan jaringan
radio yang setara. Kedua, metode pokok menyalurkan kembali suara yang dirancang
Bell buat penerima telepon belakanga di ambil ooper dan digunakan oleh penerima
radio, piringan hitam dan berbagai rupa peralatan lainnya. Itu sebabnya
pengaruh Bell Cuma sedikit kurang ketimbang Marconi.
Semoga bermanfaat :)
Komentar
Posting Komentar